Senin, 23 Mei 2016

DESA BANYUURIP 

Sebuah desa yang terletak di salah satu tempat yang letaknya bisa dibilang strategis karena berada di tepi jalan raya Kopeng-Magelang. Desa ini memiliki banyak cerita yang belum tentu semua masyarakat yang menghuni desa itu tau asal mula  dari DESA BANYUURIP tersebut.
 Menurut ceritanya desa ini merupakan pemberian nama yang diberikan oleh sesorang karena berhasil menyembuhkan penyakit yang telah lama tak dapat disembuhkan. 
 Cerita dahulu kala pada zaman penjajahan Belanda ada 2 orang kyai bernama Kyai Sutareka dan Kyai Sutabangsa. Kedua Kyai tersebut adalah kakak-beradik. Suatu hari Kyai Sutabangsa menderita penyakit yang sangat serius, sebagai seorang kakak  Kyai Sutareka merasa kasian dengan keadaan adiknya saat ini maka beliau memutuskan untuk mencari obat. Ketika dalam perjalanan mencari obat Kyai Sutareka melewati sebuah tempat yang bernama Kali Kemukus. Kali Kemukus tersebut memiliki air yang bening, jernih, juga segar. Maka dengan selembar daun talas beliau memutuskan untuk membawa air tersebut untuk adiknya yang sedang sakit. Dan ajaibnya air tersebut menyembuhkan seketika penyakit yang diderita Kyai Sutabangsa. Oleh sebab itu tempat yang diambil airnya oleh Kyai Sutareka diberi nama DESA BANYUURIP dan tempat untuk membuang daun talas tersebut diberi nama PLUMBON. 

Hasil gambar untuk desa banyuurip tegalrejo magelang 

ini merupakan gerbang selamat datang DESA BANYUURIP. Apabila telah memasuki gerbang itu, tidak hanya  Desa Banyuurip saja yang telah tersaji namun ada juga sebuah tempat Agrowisata yakni TPSA KOTA MAGELANG. Walaupun tempat ini  merupakan tempat pembuangan sampah tapi jangan salah terlebih dahulu. Pemerintah dan seluruh staff yang dikerahkan disini memiliki kemampuan untuk mngubah tempat yang telah tertanam dibenak masyarakat tentang tempat kumuh, dan telah menjadi tempat multifungsi. 
 Taman, lapangan volly, gudang, dan berbagai macam tempat banyak tersedia disini. Agrowisata ini saat ini sudah menjadi lebih baik daripada saat dahulu. 

Hasil gambar untuk desa banyuurip tegalrejo magelang      Hasil gambar untuk desa banyuurip tegalrejo magelang

Beberapa waktu lalu Bapak Sigit selaku Walikota Kota Magelang  langsung datang ke TPSA Kota Magelang untuk meninjau ulang bagaimana keadaan disana. Tempat yang telah mendapat anugrah piala Adiwiyata ini saat ini sudah tidak muat lagi untuk digunakan. Dan rencana pemerintah kedepan TPSA KOTA MAGELANG yang mulanya terletak di DESA BANYUURIP akan direlokasi ke tempat yang lebih luas lagi. 

Senin, 16 Mei 2016

DIJUAL TOPENG BUTO BERKUALITAS BAIK

KESENIAN DENGAN IDE USAHA


Saat ini banyak sekali orang-orang di Negeri Indonesia ini yang telah mu
lai menyukai kesenian milik negerinya sendiri seperti kesenian jathilan, leak, kobro, soreng, dayakan, rampak buto, maupun tari-tarian yang lain. 
Tari-tarian yang dulunya ditinggalnya oleh pemiliknya dan akan direbut oleh orang lain dan sekarang masayarakat Indonesia pun telah sadar akan berharganya peninggalan yang telah nenek moyang kita berikan dan dipercayakan kepada kita untuk anak cucu kita kelak.
Kesenian-kesenian itu mulai saat ini telah banyak digemari oleh berbagai kalangan. Tidak memandang usia, status, pekerjaan, kasta maupun jenis kelamin. Berbicara mengenai jenis kelamin banyak wanita yang telah menekuni berbagai kesenian yang lazimnya dilakukan kaum laki-laki ini. Mereka tidak merasa malu akan hal yang mereka lakukan. Mereka justru senang karena mereka merasa setingkat dengan kaum laki-laki.
Banyak laki-laki yang memainkan berbagai kesenian di negeri ini. Dengan kelincahan dan kelihaian yang mereka miliki sudah dapat memuaskan keinginan yang terpendam dalam benak penonton untuk melihat kesenian seperti jathilan maupun soreng. 
Berbagai macam kesenian yang ada di Nusantara ini pastinya juga memiliki berbagai properti yang digunakan diantaranya BAJU, TOPENG BUTO, STAGEN, SEPATU, SAMPUR, KEMBEN, KRINCING, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Diantara banyaknya properti yang digunakan ada salah satunya yang bernama "TOPENG BUTO". tidak asing bukan dengan benda satu ini. Sebuah benda dengan ciri khas yang menyeramkan ini banyak sekali digemari berbagai kalangan. Benda ini telah lama menjadi warisan dari nenek moyang kita. 
Berbagai macam jenis ukuran, model, harga juga motif yang menarik untuk dimiliki. Banyak sekali peminat benda yang memiliki cerita mistis tersendiri ini. Tak hanya masyarakat Indonesia, namun masyarakat luar negeri juga menggemari kerajinan tangan ini.
Jaga dan hargai peninggalan sejarah kita.









Minggu, 24 Januari 2016